Realisme neoklasik

Realisme neoklasik adalah teori hubungan internasional. Ini merupakan gabungan dari teori realis klasik dan neorealis (khususnya realis defensif).

Realisme neoklasik menyatakan bahwa aksi sebuah negara dalam sistem internasional dapat dijelaskan dengan variabel sistemik – misalnya persebaran kekuasaan di beberapa negara – variabel kognitif – misalnya persepsi dan mispersepsi tekanan sistemik, niat negara lain, atau ancaman – dan variabel domestik – misalnya lembaga negara, kaum elit, dan tokoh masyarakat – yang memengaruhi kekuasaan dan kebebasan bertindak para penentu kebijakan laur negeri. Walaupun masih mengakui konsep keseimbangan kekuasaan khas neorealis, realisme neoklasik menambahkan bahwa ketidakpercayaan dan ketidakmampuan negara untuk melihat satu sama lain dengan baik, atau ketidakmampuan pemimpin negara untuk menggalang kekuasaan negara dan dukungan masyarakat, dapat mengakibatkan kegagalan perluasan dan penyeimbangan sehingga memicu ketidakseimbangan sistem internasional, bangkit dan runtuhnya negara-negara besar, dan perang:

  • Penyeimbangan layak terjadi ketika sebuah negara menafsirkan niat negara lain dengan tepat.
  • Penyeimbangan tak layak atau overbalancing terjadi ketika sebuah negara gagal menafsirkan niat negara lain dan menganggapnya sebagai ancaman, dan memakai sumber daya lebih dari yang diperlukan untuk menyeimbangkan diri. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan.
  • Penyeimbangan sedikit terjadi ketika sebuah negara gagal menyeimbangkan diri entah karena tidak efisien atau menganggap negara lain tidak terlalu berbahaya padahal nyatanya berbahaya. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan.
  • Penyeimbangan nihil terjadi ketika sebauh negara menghindari penyeimbangan lewat cara buck passing, bandwagoning, atau lainnya. Negara dapat melakukannya dengan berabgai alasan, salah satunya karena tidak mampu menyeimbangkan diri.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search